Arang Aktif dari Tempurung Kelapa

Pemanfaatan buah kelapa umumnya hanya daging buahnya saja untuk dijadikan kopra, minyak dan santan untuk keperluan rumah tangga, sedangkan hasil sampingan lainnya seperti tempurung kelapa belum begitu banyak dimanfaatkan. Penggunaan tempurung kelapa, sebagian kecil sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, pengasapan kopra, dan lain-lain.


Salah satu produk yang bemilai ekonomi yang dibuat dan tempurung kelapa adalah arang aktif. Pembuatan arang aktif belum banyak yang melakukannya, padahal potensi bahan baku, dan penggunaan dan arang aktif ini serta potensi pasar cukup besar.


Arang aktif adalah arang yang diproses sedemikian rupa sehingga mempunyai daya serap/adsorpsi yang tinggi terhadap bahan yang berbentuk larutan atau uap.

Arang aktif dapat dibuat dan bahan yang mengandung karbon baik organik atau anorganik, tetapi yang biasa beredar di pasaran berasal dan tempurung kelapa, kayu, dan batubara.



KEGUNAAN ARANG AKTIF 

Saat ini, arang aktif telah digunakan secara luas dalam industri kimia, makanan/minuman dan farmasi. Pada umumnya arang aktif digunakan sebagai bahan penyerap, dan penjernih. Dalam jumlah kecil digunakan juga sebagai katalisator (lihat tabel 1). 

Maksud/Tujuan
Pemakaian
I. UNTUK GAS
1. Pemurnian gas Desulfurisasi, menghilangkan gas beracun, bau busuk, asap, menyerap racun
2. Pengolahan LNGDesulfurisasi dan penyaringan berbagai bahan mentah dan reaksi gas
3. KatalisatorReaksi katalisator atau pengangkut vinil kiorida, dan vinil acetat
4. Lain-lainMenghilangkan bau dalam kamar pendingin dan mobil

II. UNTUK ZAT CAIR 
1. Industri obat dan makananMenyaring dan menghilangkan warna, bau, rasa yang tidak enak pada makanan
2. Minuman ringan, minuman kerasMenghilangkan warna, bau pada arak/ minuman keras dan minuman ringan
3. Kimia perminyakanPenyulingan bahan mentah, zat perantara
4. Pembersih airMenyaring/menghilangkan bau, warna, zat pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam alat/penyulingan air
5. Pembersih air buanganMengatur dan membersihkan air buangan dan pencemar, warna, bau, logam berat.
6. Penambakan udang dan benurPemurnian, menghilangkan ban, dan warna
7. Pelarut yang digunakan kembaliPenarikan kembali berbagai pelarut, sisa metanol, etil acetat dan lain-lain

III. LAIN-LAIN
1. Pengolahan pulpPemumian, menghilangkan bau
2. Pengolahan pupukPemurnian
3. Pengolahan emasPemurnian
4. Penyaringan minyak makan dan glukosaMenghilangkan bau, warna, dan rasa tidak enak


Asap Cair Tempurung Kelapa, Disinfektan Pengganti Formalin

Inovasi penelitian terus digencarkan Institut Pertanian Bogor (IPB), dimana saat ini para penelitinya sedang mengaji asap cair dari pembakaran tempurung kelapa, sebagai disinfektan, yakni insektisida alternatif penganti formalin.
"Distilat asap tempurung kelapa memiliki kemampuan mengawetkan bahan makanan karena adanya senyawa asam, fenolat dan karbonil. Kami sedang melakukan kajian kemungkinan penggunaan asap cair untuk pengawetan daging, ikan, mie dan bakso," kata Dr Ir Sugiyono peneliti dan staf pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB, di Bogor, Selasa.
Sementara itu, sejawatnya Dr Ir Rokhani Hasbullah, peneliti dari Departemen Teknik Fateta IPB menambahkan rencananya distilat asap juga akan diaplikasikan dalam penanganan pasca panen hortikultura sebagai disinfektan dalam prosedur karantina produk ekspor.
Menurut dia, setelah pelarangan etilen dibromida untuk proses disinfekstasi hama/penyakit oleh USDA sejak tahun 1984, satu-satunya prosedur karantina adalah menggunakan perlakuan panas (heat treatmen).
Di pasar internasional, kata dia, agar produk segar buah-buahan bisa diterima, penerapan prosedur karantina mutlak diperlukan untuk menjamin buah-buahan atau sayuran dari serangan hama/penyakit.
"Oleh karena itu, kami mengaji penggunaan distilat asap ini sebagai disinfektan dalam penanganan pascapanen buah-buahan," tambahnya.
Sedangkan Dr Ir Dadang dari Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB mengaji distilat asap sebagai insektisda pada sayuran.
Ia mengatakan, distilat asap merupakan cairan alami dari asap tempurung kelapa yang diendapkan dan diredistilasi (pemurnian) untuk menghilangkan tar dan partikel-partikel endapan.
Menurut dia, distilat asap atau asap cair tempurung mengandung lebih dari 400 komponen dan memiliki fungsi sebagai penghambat perkembangan bakteri dan cukup aman sebagai pengawet alami.
Cara memproduksi asap cair, katanya, tempurung kelapa dikeringkan agar kadar airnya konsisten, kemudian dibakar dalam perapian dengan pengontrolan oksigen, waktu dan suhu.
Asap kemudian di-kondesikan (di-sublimkan) melalui suatu kondensor dengan menggunakan media air sebagai pendingin.
Dikemukakannya bahwa produk kasar ini didiamkan dalam tangki stainless steel selama kurang lebih 10 hari untuk mengendapkan komponen larut melalui distilasi multi tahap.
Penelitian ini dilakukan di industri arang tempurung kelapa yang terletak di daerah lingkar kampus IPB Darmaga Bogor. Industri tersebut setiap hari mampu mengolah 4-5 kwintal arang tempurung kelapa atau sekitar 10-12,5 ton per bulan untuk memenuhi permintaan dari pabrik pengecoran besi.
Dari produksi arang tersebut dihasilkan distilat asap tempurung kelapa sekitar 40 liter per hari.
Selama ini, katanya, limbah asap tersebut belum termanfaatkan kelola sehingga meresahkan masyarakat sekitar. (*/rit)